Tuesday, September 10, 2013
“HAL IHWAL” MUSIK KIAK | Oleh : Iqbal Sanggo
Mengeksplorasi irama, bunyian, nada, nyanyian, tembang, senandung yang berpijak pada produksi bunyi yang dihasilkan oleh alat tradsi Sumbawa serta aktifitas ketradisian masyarakat dari permainan rakyat, ritual, dan suasana lingkungan masyarakat Sumbawa.
Kepekaan bunyi terhadap benda kemudian mencoba mengkolaborasikan terhadap irama sehingga menjadi sebuah komposisi harmonisasi musik yang utuh sehingga bunyi – bunyian itu disepakati menjadi bagian dari konsep musik kiak.
Contoh pertama ; gero’ yang merupakan benda yang dikalungkan di leher hewan ternak ( sapi dan kerbau ) sehingga ketika hewan tersebut bergerak, gero akan menghasilkan bunyi sesuai dengan gerakan hewan tersebut. Sehingga fenomena tersebut menginspirasikan saya mengawinkannya dengan irama yang saya ciptakan.
Kedua : Semprong, merupakan suasana khas di persawahan yang fisik bendanya berfungsi sebagai pengusir hama karena menghasilkan produksi bunyi mistis dengan karakter bunyi law bass yang menggema, maka menginspirasikan saya untuk mengangkat suasana tersebut ke atas panggung pertunjukan dengan megkolaborasikan lagu atau nada – nada yang bersifat dramatik, dan mistik untuk memperkuat suasana musik kiak
Ketiga : gendang mata lima merupakan temuan baru saya dalam instrument musik tradisional Sumbawa yang awalnya merupakan instrument tunggal yang dimainkan oleh satu orang dengan satu buah gendang lalu kemudian saya mencoba menambah jumlah sehingga menghasilkan suara yang beragam namun tetap menjadi instrument tunggal dalam bagian instrument musik kiak
Kesimpulannya adalah :
1kolaborasi beberapa instrument khas Sumbawa,
2instrument yang fungsi awalnya bukan instrument,
3alat musik modern
4dan peralihan dari beberapa instrument menjadi instrument tunggal
maka terciptalah satu garapan musik yang harmoni dan dengan semangat ingin menghadirkan satu sajian musik yang berbeda, segar dari yang ada. Sehingga baik secara fungsi sebagai musik pengiring tari tradisional dan tari kontemporer, sajian musik utuh ( garapan instrumental), maupun aransemen lagu maka diberilah nama musik tersebut MUSIK KIAK
MUSIK SUMBAWA Oleh : Iqbal Sanggo
Musik adalah suatu bunyian dan suara yang ada disekitar kita, disekeliling kita, dan apapun yang bisa tertangkap oleh indra. Atau alat dan benda yang bisa menghasilkan bunyi adalah musik.
macam - macam alat musik tradisional sumbawa diantaranya:
Genang, Sarunai, palompong, gong, rebana kebo, rebana ode, santongsrek, sakoak, gero', salung
Bentuk penyajian
•Genang : alat musik ini sering dikombinasikan dengan beberapa alat musik seperti gong, sarunai, dan palompong. Sehingga sering disebut musik gong genang. Tetapi seiring perkembangan waktu, genang sering mendapat sentuhan bunyi dari rebana ode.
•Sarunai, alat musik tiup ini selalu berfungsi menjadi alat musik melodis yang menjadi entitas atau ciri khas dalam instrumen musik daerah sumbawa. Sehingga sebagian dari seniman musik sumbawa menyimpulkan bahwa sarunai adalah ruh musik tradisi sumbawa. ada pernyataan : tanpa sarunai, bukan musik sumbawa.
•Sarunai sering dikolaborasikan dengan musik modern seperti gitar, piano, dll.
•Sarunai pernah di eksperimentasikan dalam bentuk “ orkestra musik” ( dibunyikan dalam jumlah yang banyak pada waktu yang bersamaan dengan pengaturan nada sarunai yang berbeda) Festival Budaya Sumbawa 1 tahun 2011 di mataram.
•Rebana ode, alat musik ini sering di mainkan dalam lantunan dan nyanyian sakeco dan juga menjadi instrumen musik tari daerah sumbawa seperti Tari rabintir dll. Rebana ode juga menjadi pemanis komposisi musik dan biasa menjadi penguat unsur nilai spritual dalam beberapa tari tradisional maupun kontemporer.
•Rebana kebo, produksi bunyi alat musik ini cukup khas. Alat musik ini sering difungsikan untuk memperkuat pengiringan musik tari yang dinamis. Menyeimbangi tempo cepat ke tempo lambat.
•Penafsiran musik tentang gerak tari
Musik pengiring agar mampu mendukung dan menguatkan gerak tari. Memperjelas identitas tari, ide dan gagasan, penanda dan pemanis gerak.
•Mensuasanakan musik
Dalam penggarapan musik tari, penata musik atau pemain musik harus kreatif dan cerdas mengkomposisikan musik baik dalam suasana gembira, bermain, dramatik, akrobatik, romantis, baik dalam tempo cepat dan lambat.
•Musik penanda
Kebanyakan tari daerah sumbawa masih menoton dalam tanda musik/ pergantian gerak.
Mari kreasikan dan jelajahi bunyi dari setiap musik baik itu genang, rebana ode, vokal (teriakan, senandung lawas,ngumang) gero, kul-kul, atau alat musik lain yg bisa di jadikan penanda..
•Inovasi musik
Kita bisa menginovasikan alat musik atau menemukan jenis alat musik tradisi baru yang dapat menghasilkan bunyi dan tentu sesuai dengan ide gagasan pertunjukan serta khas dan ruh kesumbawaan.
SEJARAH MUSIK TRADISIONAL
Masa sebelum masuknya pengaruh hindu-budha
Pada masa ini musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam kelompok, bunyi – bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan/ alata tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.
Masa setelah masuknya hindu budha
Pada masa ini berkembanglah musik – musik istana (khususnya di jawa). saat itu musik tidak hanya sebagai bagian dari ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan – kegiatan keistanaan. Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan.
Masa setelah masuknya islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik – musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus dan rebana. Dari situlah muncul orkes – orkes gambus di nusantara.
Masa kolonialisme
Masuknya bangsa barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam pembangunan musik Indonesia. Para pendatang ini memeperkenalkan musik dari negeri mereka yang lebih modern. Inilah masa dimana perkembangan modern Indonesia terjadi.
Nilai – nilai yang terkandung
Nilai – nilai yang terkandung dalam musik tradisional nusantara adalah sebagai nilai religius, moral/ pendidikan atau nilai pola hidup bermasyarakat, nilai spiritual dan harapan, nilai adat istiadat, nilai komunikasi dan sebagai symbol keanekaragaman etnis
Fungsi musik
1. sarana upacara budaya (ritual), musik di indonesia biasanya berkaitan dengan upacara – upacara kematian, kelahiran, perkawinan atau keagamaan.
2. saran hiburan, dalam hal ini musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, saran rekreasi dan ajang pertemuan warga.jika ada pertunjukan musik di daerah mereka, mereka akan datang berbondon – bondong untuk menonton.
3. pengiring tarian, di berbagai daerah di Indonesia bunyi – bunyian/ musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tari – tarian daerah, oleh karena itu tari daerah hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri
fungsi social, untuk memeriahkan sebuah upacara adat, upacara kenegaraan, penyambutan tamu, pesta dll.
Monday, September 9, 2013
PROVOKATOR KEBUDAYAAN
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri. Lewat kebudayaan kita bisa membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. dengan kebudayaan terbentuk citra dan martabat suatu bangsa, dan membangkitkan kebudayaan merupakan strategi yang elegan untuk melakukan diplomasi antar berbagai bangsa – bangsa di dunia. Contoh negara yang bangkit melalui kebudayaan adalah jepang. Mengapa jepang begitu istimewa? Kita bisa bayangkan, pada tahun 1945 jepang menyerah kepada sekutu karena di bom atom. Bahkan tanah – tanahnya terangkat ke permukaan. Korban sudah tidak terhitung lagi. Dalam hitungan normal mustahil jepang bisa bangkit apalagi dalam waktu yang cukup cepat.
Ketika jepang kalah perang, hanya satu permintaannya kepada sekutu yang menaklukkan mereka; “ kami tidak akan membangun angkatan perang. Tapi jangan ganggu adat dan budaya kami,” dalam pikiran saat itu adalah mustahil sebuah negara tanpa angkatan perang atau militer. Jepang itu dikelilingi oleh musuh – musuh bebuyutan seperti cina dan korea. Bagaimana mereka bisa menjaga diri? Jepang boleh kalah dalam perang. Tetapi jepang telah memenangkan perang yang lain. Dengan apa? Kekuatan budaya. Mereka tidak dendam. Itu hebatnya. Mereka kesatria mengaku kalah dan tidak dendam. Budaya adalah sebuah kekuatan penting. Dengan itu mereka bangkit dan membangun negaranya yang porak poranda oleh bom atom. Itulah sejarah yang menjadi ilmu bagi kita, bagaimana negara jepang bangkit melalui kebudayaan mereka.
Lalu bagaimana dengan kita bangsa indonesia? Atau dengan eksistensi kebudayaan masyarakat NTB yang plural?. Kita ketahui bahwa Setiap bangsa tentu memiliki kebudayaan dan keunikan masing – masing. Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan tradisi. Khususnya NTB sebagai salah satu propinsi di Indonesia dengan sebuah entitas yang unik, mengharuskan kita untuk bagkit melaluii seni dan budaya yang kita miliki. terlebih lagi Provinsi NTByang telah didiami oleh tiga etnis besar yaitu sasak, samawa, dan mBojo. Dengan keberadaan tiga etnis besar ini, tentu memiliki aneka ragam budaya dan keunikan yang dimiliki oleh setiap etnis yang ada. maka sangatlah mustahil jika daerah ini tidak bisa maju dan bangkit lewat kebudayaan yang dimiliki. Sehingga menjadi bahan refleksi dan inspirasi bagi kita untuk menyusun dan mengembangkan bangunan kebudayaan NTB yang lebih kreatif dan inovatif.
Melihat potensi kekayaan seni dan budaya yang dimiliki serta visi mengangkat citra dan martabat masyarakat NTB, lahirlah pemikiran untuk “memprovokasi “ penyelenggaraan event seni dan budaya. Maka pada tahun 2011 mulailah digagas dan dilaksanakannya gelar event kebudayaan yang diberi nama Festival Budaya Sumbawa I. Dengan melibatkan beberapa seniman di NTB dan para pelaku pariwisata, Lahirlah konsep dan setting baru dalam mengemas sebuah kegiatan seni dan budaya. Dengan menggunakan format festival, event Festival Budaya Sumbawa I yang berlangsung di kota Mataram, telah berhasil menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat sekaligus menjadi terobosan baru dalam kegiatan promosi pariwisata. Dengan memprovokasi para komunitas seni dan para stakeholder yang terkait, Festival Budaya Sumbawa menjadi gagasan awal terprovokasinya event – event kebudayaan lainnya di NTB.
Dengan mengawali dan memprakarsai kegiatan FBS I di kota Mataram, telah menjadi virus positif bagi daerah kabupaten/kota untuk mengadakan event – event kebudayaan lainnya. Terbukti Setelah beberapa bulan kegiatan FBS I berlangsung, Festival kebudyaan kembali dilaksanakan menggunakan desain dan konsep yang berbeda. Seperti Festival Kuda Bima di kabupaten Bima, Festival Gendang Beleq di kota Mataram, Festival Pabiring di Kabupaten Sumbawa, Festival Barapan kebo, Festival Sakaya, dan Festival Budaya Sumbawa II di Taliwang Sumbawa Barat.
Festival Budaya Sumbawa I yang berlangsung di kota mataram dinilai telah suskses diselenggarakan dan sebagai pemicu diselenggarakannya kegiatan Festival budaya lainnya. Meskipun FBS I merupakan ajang lokal, event yang saya prakarsai ini menjadi penyemangat baru, sekaligus telah berhasil meletakkan dasar – dasar penting sebuah penyelenggaraan event budaya di NTB. Memang beberapa kalangan seniman dan budayawan menilai event ini sebagai event yang terspektakuler tahun 2011 yang peneyelenggaraannya dilakukan oleh pemprov NTB. Event tersebut berhasil menyedot perhatian publik secara luas.
Geliat berbagai event seni dan budaya di NTB tentu telah menjadi berkah tersendiri bagi dunia pariwisata. Selain pemasukan yang cukup signifikan untuk pundi – pundi daerah, juga telah ikut mensukseskan program visit lombok sumbawa 2012. Oleh karena itu, diharapkan pada event – event budaya selanjutnya akan ada kejutan dan terobosan baru yang sifatnya subtantif dan mampu mempromosikan kekayaan seni dan budaya yang dimiliki oleh NTB. Maka sekali lagi, memprovokasi kerja – kerja kebudayaan merupakan suatu resolusi dalam mewujudkan ekisitensi para pelaku seni, mengangkat martabat dan entitas daerah, serta strategi dalam melakukan diplomasi kebudayaan.
GENERASI KIAK
Oleh: Iqbal Sanggo
Mengamati fenomena generasi sekarang ini, banyak hal
yang membuat kita prihatin. Mulai dari mental, prilaku dan kebiasaan – kebiasaa
yang dilakukan. Kecendrungan generasi masa kini yang bersifat konsumtif dan berorientasi jangka
pendek, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia nantinya. Miskin
kreatifitas, dan relatif jarang yang cerdas menciptakan inovasi baru. Inilah
yang mendorong kita untuk melakukan regenerasi yang terstruktur dan
terorganisir dengan baik. Menghimpun dan mengarahkan generasi baru untuk lebih
berenergi dan memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi. Sehingga gagasan
mencetak generasi Kiak adalah sebuah cita-cita visioner untuk mereposisi dan
merekonstruksi peran dan eksistensi generasi sekarang ini.
Generasi muda
sebagai salah satu elemen yang menjadi ujung tombak pembangunan, tentu harus terus disirami dan
dibekali dengan wawasan dan pemikiran yang luas. Kekokohan generasi muda
menjadi modal besar estapet kepemimpinan bangsa. Karena padanya tumpuan harapan
disandarkan, maka sudah seyogyanya pendidikan dan pembudayaan mental terus
dibimbing dan diteguhkan sebagai upaya mendesain karakter buliding yang
fundament.
Generasi yang mampu
menjawab tuntunan zaman itu adalah
generasi yang pintar membaca zaman. Karena zaman ini akan terus dinamis
berubah, maka generasi sekarang dituntut
untuk terus Mengembangkan diri dan memotivasi diri untuk bisa bersaing di era
yang penuh persaingan ini . Atau dengan kata lain agar bisa berkompetisi maka
harus memiliki kompetensi. generasi Kiak dihajatkan lahir sebagai “Kopasus”
yang siap tempur di medan perang apapun.
Dengan mengusung semboyan KIAK,
maka generasi Kiak haruslah memiliki sifat gogar gegan gendra yang berarti
memiliki jiwa cekatan, terampil, kreatif, gesit, dan penuh semangat. itulah
spirit yang hendak ditanamkan bagi segenap generasi muda.
Kata kiak sendiri diambil dari istilah dalam
bahasa sumbawa yang berarti semangat
memiliki kekuatan intelektual, mental dan spritual. Sehingga dapat
diejawantahkan dalam praktek kehidupan sehari – hari. Kemunculan istilah ini
mulai dipopulerkan semenjak acara event kebudayaan yang diberi nama Festival
Budaya Sumbawa. Inilah momentum dimana dideklarasikannya pertama kali generasi
Kiak yaitu pada bulan mei tahun 2011 di taman budaya NTB mataram. melalui gerakan pembudayaan tersebut, para
generasi muda dapat memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi dalam
menangkat eksistensi dan citra sebagai generasi penerus bangsa.
Gagasan ini
lahir darI cita-cita luhur yang hendak dilekatkan bagi generasi yang memiliki
daya saing unggul di semua bidang. Mulai dari bidang seni, olahraga,
akademik,dll. Generasi kiak bisa disebut sebagai generasi super yang
terpilih. Generasi yang yang memiliki ketangksan dan jiwa petarung.
Bukan generasi yang memble, penakut dan pesimis. Sehingga jika ada orang yang rajin belajar,
orang tersebut dikatakan Kiak belajar, jika ada orang yang memiliki suara merdu
dan enak didengar, dia dikatakan Kiak menyanyi. Jika ada orang yang pandai
menari, dia dikatakan Kiak menari. Jika ada pemain bola yang sering mencetak
gol, dia dikatakan Kiak bermain, jika
ada seorang pemimpin yang hebat, maka dia dikatakan Kiak memimpin. Sehingga
baru dikatakan generasi Kiak jika generasi tersebut memiliki karya dan prestasi
yang super. Begitulah seterus dan seterusnya.
Semoga generasi Kiak mampu menjadi generasi yang benar – benar unggul dan
kontributif serta menjadi agen pembangunan bagi masa depan sumbawa, NTB, dan
Indonesia yang lebih baik. Salam Kiak !
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular posts
-
Musik adalah suatu bunyian dan suara yang ada disekitar kita, disekeliling kita, dan apapun yang bisa tertangkap oleh indra. Atau alat dan ...
-
Mengeksplorasi irama, bunyian, nada, nyanyian, tembang, senandung yang berpijak pada produksi bunyi yang dihasilkan oleh alat tradsi Sumbaw...
-
Oleh: Iqbal Sanggo Mengamati fenomena generasi sekarang ini, banyak hal yang membuat kita prihatin. Mulai dari mental, prilaku dan keb...
-
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya sendiri. Lewat kebudayaan kita bisa membentuk karakter dan kepribadian suatu b...
-
Masa sebelum masuknya pengaruh hindu-budha Pada masa ini musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam kelompok, bun...